KULIAH UMUM: Penerapan Keilmuan Teknik Biomedis dalam Pengembangan Teknologi Radiografi
Kegiatan kuliah umum ini dilaksanakan pada Senin, 12 Desember 2022. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk implementasi Kerjasama Fakultas Sains dan Teknologi UPY dengan Fakultas Teknik UDINUS. Kuliah umum dimulai pada pukul 09.30 WIB dengan dibuka oleh Bapak Wibawa, M.Kom selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UPY. Pada kesempatan kali ini nara sumber yang membagikan ilmunya adalah Prof. Susilo, M.S beliau adalah pakar fisika medis yang telah melakukan riset Panjang mengenai radiografi digital.

Pada kesempatan ini Prof. Susilo memberikan pemaparan mengenai pengembangan Radiografi Digital yang dilakukan. Pengembangan ini berkaitan dengan kondisi RSUD dan Puskesmas yang masih banyak menggunakan sistem Radiografi Konvensional sedangkan Rumah Sakit besar telah menggunakan Radiografi Digital biasanya berjenis Computed Radiografi. Hal ini disebabkan karena adanya kendala pada pengadaan alat yakni tidak terjangkaunya keuangan APBD. Berdasarkan masalah tersebut, maka dipindahlah ke sistem Radiografi Digital karena beberapa kelebihan diantaranya diagnosis lebih akurat, efisiensi dalam distribusi gambar, tidak perlu ruang penyimpanan gambar, tidak ada biaya pencetakan gambar, ramah lingkungan, dapat disimpan dan dikirim melalui jaringan internet sehingga biaya yang diperlukan lebih sedikit.

Radiografi Digital dapat digunakan untuk menggantikan radiografi konvensional dalam melakukan proses citra radiografi menjadi lebih mudah dan cepat tanpa memerlukan Darkroom, alat ini menggunakan image plate film yang dapat digunakan hingga 1.000 kali exposure. Keuntungan menggunakan CR adalah dosis pasien lebih rendah, angka pengulangan lebih kecil, resolusi kontras lebih tinggi, tidak perlu kamar gelap, penyimpanan lebih mudah dan mudah untuk transmisi radiografi. Perbedaan utama antara radiografi konvensional dengan radiografi digital terletak pada proses pencitraan yang akan dihasilkan oleh kedua metode. Pada radiografi konvensional mekanisme pencetakan citra harus menggunakan film yang dicuci menggunakan cairan kimia pada kamar gelap. Sedangkan pada radiografi digital mekanisme pencetakan citra diawali dengan sinar X yang menembus tubuh ditangkap oleh kamera DSLR yang kemudian citra data yang dihasilkan ditampilkan pada monitor PC. Jika dibandingkan antara keduanya, radiografi digital lebih unggul dari segi biaya maupun citra. Radiasi yang diterima tubuh pun lebih sedikit dikarenakan apabila ada kesalahan dalam citra tidak perlu mengambil gambar ulang.

Perkembangan teknologi pada bidang medis mengharuskan kita sebagai Teknik Biomedis untuk terus berinovasi dalam pengembangan alat-alat medis guna memudahkan manusia dalam pengobatan atauupun diagnosis. Pada kondisi inilah peran Teknik Biomedis sangat diperlukan untuk pengembangan alat-alat Kesehatan yang murah dan tepat guna. Selain itu secara nasional pemerintah sedang gencar mendorong berbagai pihak untuk dapat mewujudkan kemandirian alat Kesehatan bagi Bangsa Indonesia.